Sabtu, 30 Januari 2016

Kajian islam tentang ilmu da'wah.


ILMU DA'WAH 
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Kuatnya hubungan dengan Allah SWT yang hidup dan  kuat dari kelaziman perkara- perkara bagi kaum muslim terletak pada cara berdakwah, agar dengan itu aqidah mereka menjadi kokoh dan kuat.
 Di zaman jahiliyah, Rasulullah menyebarkan ajarannya yaitu agama islam dengan cara tertentu yang bisa disebut dengan dakwah. Dakwah adalah bagian terpenting dalam islam, karena tanpa dakwah yang terus menerus mengakibatkan kesesatan kaumnya yang tidak tahu apa-apa tentang ajaran agama islam. Sehingga dapat dikatakan bahwa islam adalah agama dakwah. Melalui dakwah itulah ajaran islam dapat berkembang dan tersebar luas kepenjuru dunia. Melalui itu diamalkan para pemeluknya sehingga tercermin dalam kehidupan pribadinya.
            Seseorang dapat dikatakan berhasil atau sukses dalam berdakwah jika ia mengetahui dasar ilmunya. Keberhasilan dakwah akan sangat tergantung pada kemampuan da’i dalam mengenal dan mengetahui sasaran ( objek ) dakwah beserta media dan komponen dakwah lainnya.

1.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini akan membahas tentang :
1.     Apa objek dalam kajian ilmu dakwah ?
2.     Apa pengertian dari objek ilmu da’wah secara formal maupun materil ?
3.     Bagaimana hubungan ilmu da’wah secara formal maupun materil ?


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Objek Ilmu Dakwah
            Dalam penelitian objek dakwah yaitu berasal dari permasalahan yang dimiliki oleh masyarakat, baik masyarakat yang memiliki dakwah islamiyah maupun belum. Contohnya : yaitu yang berupa pertanyaan mengapa umat islam miskin harta padahal potensi untuk memiliki banyak rizki telah disediakan oleh Allah? Mengapa ummat muslim masih banyak yang mencuri khususnya seperti para penjabat tertentu ? mengapa ummat muslim masih meminum khomr padahal khamr itu banyak bahayannya  serta merusak badan ?
            Berdasarkan uraian diatas maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa objek kajian ilmu dakwah pada dasarnya adalah berasal dari manusia itu sendiri maupun seorang atau lebih.

2.2 Pengertian dari Objek Dakwah secara Formal maupun Materil
            Sesuatu dapat dikatakan ilmu pengetahuan apabila telah memiliki persyaratan yang dituntut oleh ilmu pengetahuan secara umum. Persyaratan tersebut adalah setiap ilmu pengetahuan harus memiliki obyek material maupun obyek formal.
1.     Obyek material
Pengertian tersebut adalah materi yang dikaji  oleh seseorang, dan maksud dari material ilmu dakwah adalah keseluruhan ajaran agama islam yang diambil sumbernya berasal dari  : Al-Qur’an , sunnah, pendapat ulama dan sebagainya termasuk realisasi agama.
Apa yang disampaikan pada zaman jahiliyah kepada rasul adalah tuntunan-tuntunan keagamaan yang langsung datang dari Allah SWT baik dalam hubungan makhluk dengan khaliqnya, maupun hubungan sama makhluk. Untuk menyampaikan semua tuntutan itu Rasulullah menjelaskan dengan ucapan dan perbuatan, dan kadang-kadang Rasulullah berdiam diri untuk maksud membiarkan. Semua itu disebut’ sunnah Rasulullah’. Itulah yang menjadi pedoman bagi kaum muslimin dimasa Rasulullah saw masih hidup, khususnya dimana Rasulullah hadir. Allah berfirman dalam surat Al-Hasyr:7 sebagai berikut:
قَالَ الله تَعَالَي :
وَ مَا أَتَكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوهُ وَمَانَهَاكُمْ عَنْهُ فَنْتَهُوا.  ( الحشر 7)
Dalam hal Rasulullah tidak hadir atau ketika Rasulullah Saw    telah wafat, maka para sahabat (kaum muslimin yang pernah bertemu Rasulullah pada masa hidupnya)[1], selalu berpegang teguh kepada al-Quran dan sunnah, mereka melakukan “ ijtihad “ dalam hal-hal yang tidak terdapat di kitabullah dan sunnah.
Akan tetapi pengertian objek ilmu dakwah secara materil banyak yang memiliki pendapat lain yaitu seperti pengertian dari Hasan Bisri yang berpendapat bahwa objek tersebut adalah unsur substansial ilmu dakwah yang terdiri dari enam komponen, yaitu : da’i, mad’u, metode, materi, media, dan tujuan dakwah.
Sedangkan pendapat Amirullah Achmad adalah bahwa objek material ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran islam ( Al-Qur’an dan sunnah), dan lainnya dalam sistem pengetahuan, sosial, hukum, ekonomi, pendidikan dan lainnya.
Jadi itu semua menunjukan bahwa ilmu adalah satu rumpun dengan ilmu keislaman lainnya contonya ilmu fiqih, ilmu kalam, dan sebagainya.
2.     Obyek Formal
  Yaitu sudut pandang yang digunakan untuk mengkaji obyek material, jadi obyek formal ilmu dakwah adalah cara penyampaian ajaran islam dari seseorang kepada orang lain agar masyarakat dalam islam mewujud menjadi jalan hidup bagi manusia atau masyarakat sehingga dapat hidup bahagia dunia dan akhirat.
      Jadi dapat disimpulkan bahwa obyek formal adalah proses untuk menyampaikan ajaran tersebut kepada umat manusia. Apabila rumusan tersebut dapat dijabarkan lagi maka obyek formal ilmu dakwah dapat dirinci sebagai berikut :
1.     Proses penyampaian ajaran islam kepada umat manusia
2.     Hubungan antara unsur-unsur dakwah
3.     Proses keagamaan pada diri manusia

Dengan perincian diatas dapat diketahui secara struktural ilmu dakwah merupakan bagian dari ilmu publisitik. Meski seperti demikian kekhususan ilmu dakwah dibanding dengan publisistlik terletak pada bahan message yang berupa ajaran islam. Disamping tersebut dalam ilmu dakwah terdapat proses komunikasi antara manusia dadn tuhan, yang mana hal ini tidak terdapat didalam publisistik.

2.3 Hubungan obyek ilmu dakwah secara formal maupun materil
            Telah dijelaskan diatas bahwa obyek ilmu dakwah secara materil adalah seluruh ajaran agama  yang telah diambil dari sumber Al- Qur’an, sunnah, pendapat ulama dan sebagainya. Sedangkan obyek ilmu dakwah secara formal adalah sudut pandang yang digunakan untuk mengkaji obyek material tersebut.
            Jadi kedua obyek tersebut itu saling berhubungan dalam pengkajian dalam ilmu, obyek materialnya adalah materi yang digunakan pada ilmu yang bersangkutan, sedangkan obyek formal itu bagaimana obyek material itu atau materi tersebut dipandang.
            Beberapa ilmu pengetahuan memiliki obyek material yang sama, akan tetapi ilmu-ilmu itu berbeda karena memiliki obyek formalnya yang  berbeda.  Sebagai contohnya : dalam ilmu psikologi, ilmu sosiologi, dan ilmu pedagogi[2] yang sama-sama memiliki obyek material yangg sama yaitu manusia, namun dapat dikatakan berbeda ilmu-ilmu tersebut karena obyek formalnya berbeda, objek formal psikologi yaitu aktifitas jiwa dan kepribadian manusia secara individual yang dapat dipelajari lewat tingkat laku. Objek formal sosiologi yaitu hubungan antar manusia dalam kelompok dan antar kelompok dalam bermasyarakat. Sedangkan objek formal pedagogi yaitu kegiatan manusia untuk menuntun perkembangan manusia.

Kesimpulan
            Berdasrkan uraian diatas maka kita menyimpulkan bahwa kuatnya hubungan dengan Allah dari kelaziman perkara-perkara kaum muslimin terdapat pada dakwah. Seseorang dapat dikatakan berhasil dalam berdakwah jika ia mengetahui dasar ilmunya. Keberhasilan dakwah akan sangat tergantung pada kemampuan da’i dalam  mengetahui sasaran ( objek ) dakwah beserta media dan komponen dakwah lainnya.
            Obyek dakwah terbagi menjadi dua macam yaitu:
1.     Obyek material yaitu keseluruhan ajaran agama islam yang diambil sumbernya dari al-qur;an, sunnah, ijtihad ulama dan sebagainya.
2.     Obyek formal adalah sudut pandang yang digunakan untuk mengkaji obyek material.
Hubungan antara kedua obyek tersebut harus berhubungan karena biasanya beberapa ilmu pengetahuan memiliki obyek material yang sama dan memiliki obyek formal yang berbeda contohnya, dalam ilmu psikologi, pedagogi, sosiologi yang sama-sama memiliki obyek material yang sama yaitu manusia, dan dikatakan ilmu berbeda karena memiliki obyek formal yang berbeda yaitu, psikologi yaitu aktifitas jiwa dan kepribadian manusia secara individual yang dapat dipelajari lewat tingkat laku. Objek formal sosiologi yaitu hubungan antar manusia dalam kelompok dan antar kelompok dalam bermasyarakat. Sedangkan objek formal pedagogi yaitu kegiatan manusia untuk menuntun perkembangan manusia.





[1]
1.     Prof. Omar. Tjahja Toha. M.A. Ilmu Dakwah. P.N. Percetakan Negara Djakarta. Djakarta. 1967. Hal 34

[2] Adalah ilmu pendidikan atau pengajaran yang salah satu harus dimiliki oleh seorang guru








Daftar Pustaka

1.     Prof. Omar. Tjahja Toha. M.A. Ilmu Dakwah. P.N. Percetakan Negara Djakarta. Djakarta. 1967
2.     KH. Dr. Hafidhuddin Didin, M.Sc. Mutiara Dakwah. ALBI Publishing. Jakarta 2006
3.     Kamus-dakwah.blogspot.com